Ibadah Haji dan Umrah

Posted by Unknown on 03.38 with No comments

 Ibadah HAJI berarti kunjungan, perjalanan, atau ziarah. Secara istilah haji berarti berkunjung atau berziarah ke Baitullah (Ka’bah) di tanah suci Makkah untuk melakukan beberapa amalan atau ibadah, seperti thawaf, sa’i, dan lainnya dalam memenuhi
panggilan Allah SWT dan melaksanakan rukun Islam yang kelima.
TATA-CARA Ibadah HAJI :
  1. Berihram
  2. Thawaf (qudum, ifadhah)
  3. Sa’i (antara Shafa-Marwah)
  4. Wuquf di Arafah
  5. Mabit di Muzdalifah
  6. Melempar jamrah
  7. Memotong/Mencukur rambut (Tahallul)
  8. Thawaf wada’
Kegiatan inti Ibadah HAJI dimulai pada tanggal 8 Dzulhijjah ketika umat Islam bermalam di Minawukuf (berdiam diri) di Padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, dan berakhir setelah melempar jumrah (melempar batu simbolisasi setan) pada tanggal 10 Dzulhijjah. Masyarakat Indonesia lazim juga menyebut hari raya Idul Adha sebagai Hari Raya Haji karena bersamaan dengan perayaan ibadah haji ini.
Ibadah UMRAH secara bahasa berarti keramaian atau kemakmuran. Dalam istilah umrah berarti berkunjung ke Baitullah (Ka’bah) untuk melakukan thawaf, sa’i, dan bercukur demi mengharap ridha Allah SWT.
TATA-CARA Ibadah UMRAH :
  1. Berihram
  2. Thawaf
  3. Sa’i dan diakhiri dengan
  4. Memotong/Mencukur rambut (Tahallul)
  5. Tertib
Pelaksanaan Ibadah UMRAH bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun, tidak terikat hanya pada beberapa bulan seperti pada ibadah haji. Namun, Ibadah UMRAH tidak dianjurkan pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah) hingga 13 Dzulhijjah yang merupakan puncak pelaksanaan ibadah haji.
LATAR BELAKANG Ibadah HAJI.
Sesuai dengan petunjuk Syara’ (Syariat), sebagaimana yang diatur dalam al-Qur’an dan Sunnah Rasul. Latar belakang ibadah haji ini juga didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh nabi-nabi dalam agama Islam, terutama nabi Ibrahim (nabinya agama Tauhid).
Ritual Thawaf didasarkan pada ibadah serupa yang dilaksanakan oleh umat-umat sebelum nabi Ibarahim. Ritual sa’i, yakni berlari antara bukit Shafa dan Marwah (daerah agak tinggi di sekitar Ka’bah yang sudah menjadi satu kesatuan Masjid Al Haram), juga didasarkan untuk mengenang ritual Istri kedua nabi Ibrahim ketika mencari susu untuk anaknya Nabi Ismail.
Sementara wukuf di Arafah adalah ritual untuk mengenang tempat bertemunya Nabi Adam dan Siti Hawa di muka bumi, yaitu asal mula dari kelahiran seluruh umat manusia.
JENIS dan PENGERTIAN Ibadah HAJI.
  • Haji  IFRAD, berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah HAJI disebut ifrad bila sesorang bermaksud menyendirikan, baik menyendirikan haji maupun menyendirikan umrah. Artinya, ketika mengenakan pakaian Ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan Ibadah HAJI dahulu. Apabila Ibadah HAJI sudah selesai, maka orang tersebut mengenakan Ihram kembali untuk melaksanakan Ibadah UMRAH.
  • Haji  TAMATTU’, mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan melakukan Ibadah UMRAH terlebih dahulu di bulan-bulah haji, ber-tahallul. Kemudian mengenakan pakaian Ihram lagi untuk melaksanakan Ibadah HAJI, ditahun yang sama. Tamattu’ dapat juga berarti melaksanakan ibadah di dalam bulan-bulan serta di dalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal.
  • Haji QIRAN, mengandung arti menggabungkan, menyatukan atau menyekaliguskan. Yang dimaksud disini adalah menyatukan atau menyekaliguskan berihram untuk melaksanakan Ibadah HAJI dan Ibadah UMRAH. Haji Qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak Miqat Makani dan melaksanakan semua rukun serta Wajib HAJI sampai selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama. Menurut Abu Hanifah, melaksanakan Haji Qiran, berarti melakukan dua thawaf dan dua sa’i.
Terdapat beberapa tipe umrah, yang umum adalah umrah yang digabungkan dengan pelaksanaan haji seperti pada haji tamattu, adapula umrah yang tidak terkait dengan haji.
  1. Umrah Mufradah
  2. Umrah Tamattu’
  3. Umrah Sunah