Blogger AS Protes Superhero Muslim DC Comics

Posted by Unknown on 01.04 with No comments
WASHINGTON (Berita SuaraMedia) – Blogger sayap kanan mengkritik pahlawan super Muslim baru DC Comics.
Pertama kali muncul di halaman Detective Comics Annual #12, Nightrunner adalah Muslim Aljazair berusia 22 tahun yang direkrut oleh Bruce Wayne untuk menjadi Batman di Paris.
"DC Comics telah memutuskan bahwa ‘penyelamat Perancis,’ Batman Perancis, adalah seorang pendatang Muslim," tulis Warner Todd Huston di websitenya, Publius Forum.
"Nama karakter itu Bilal Asselah dan dia seorang Muslim Sunni Aljazair dan imigran yang secara fisik sehat dan mahir melakukan olahraga Parkour. Tampaknya Batman tidak bisa menemukan orang asli Perancis untuk menjadi ‘penyelamat Perancis’."
Huston menyebut Islam sebagai penyebab utama kerusuhan sipil di Perancis modern. Dia sebelumnya mengkritik Marvel untuk serangannya terhadap Gerakan Tea Party AS dalam komik Captain America.
"Aku tahu semuanya hanya akan bertambah buruk di DC Comics. Bruce Wayne merekrut Muslim Aljazair yang tinggal di Perancis, di Clichy-Sous-Bois, di mana terjadi kerusuhan Muslim pada tahun 2005," tulis Avi Green tentang karakter Islam, yang dimasukkan dalam "Batman Annual" dan "Detective Comics Annual" bulan ini. "
Bruce Wayne (Batman) merekrut Bilal sebagai Batman Perancis. Dia meninggalkan Bilal di sebuah rumah dengan fasilitas pelatihan seni dan biaya hidup, bersama dengan Dick Grayson untuk melatihnya. Setelah pelatihannya selesai, Nightrunner menjalani debutnya sebagai anggota baru Batman Inc.
Tapi penampilannya menimbulkan kehebohan karena penduduk Aljazair mengira dia bekerja dengan polisi, dan orang-orang yang berusaha dilindunginya akhirnya malah menepis dirinya.
"Apa-apaan itu. Bruce Wayne pergi ke Perancis di mana dia merekrut bukan anak laki-laki atau perempuan asli Perancis dengan rasa keadilan sejati, tapi malah seorang minoritas ‘tertindas’."
Green melanjutkan, "Orang-orang hanya bisa penasaran apakah Bruce kemudian akan pergi ke Jalur Gaza dan merekrut seorang Muslim yang merasa dirinya ditindas oleh Israel, dan bahkan ke Swedia, di mana dia akan merekrut seorang Muslim yang tinggal di Malmo, yang lama memiliki masalah dengan jihadis suburbannya."
Dengan melonggarnya norma-norma sosial, sejumlah komik ini menjadi kendaraan untuk perubahan sosial, pertama dengan mengatasi penyalahgunaan obat-obatan terlarang di ‘Spider Man’ dan kemudian isu-isu sosial yang lebih luas, termasuk gelandangan, dan kini imigrasi. (rin/ds/dt/cv)